tuntutan kematian dan penceraian,.,.
Ilmu Faraid adalah ilmu yang diketahui dengannya siapa yang berhak mendapat waris dan siapa yang tidak berhak, dan juga berapa ukuran untuk setiap ahli waris.[1] Menurut Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, definisi ilmu al-faraidh yang paling tepat adalah apa yang disebutkan Ad-Dardir dalam Asy-Syarhul Kabir (juz 4, hal. 406), bahwa ilmu al-faraidh adalah: “Ilmu yang dengannya dapat diketahui siapa yang berhak mewarisi dengan (rincian) jatah warisnya masing-masing dan diketahui pula siapa yang tidak berhak mewarisi.”[2] Pokok bahasan ilmu al-faraidh adalah pembagian harta waris yang ditinggalkan si mayit kepada ahli warisnya, sesuai bimbingan Allah dan Rasul-Nya.[2] Demikian pula mendudukkan siapa yang berhak mendapatkan harta waris dan siapa yang tidak berhak mendapatkannya dari keluarga si mayit, serta memproses penghitungannya agar dapat diketahui jatah/bagian dari masing-masing ahli waris tersebut.[2] Dasar pijakannya adalah Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah n, dan ijma’.[2] Adapun Al-Qur’an, maka sebagaimana termaktub dalam Surah An-Nisa’ ayat 11, 12, dan 176.[2]
hukum bila mana seseorang meninggal dalam sesdebuah kekeluargaan atau bila mana berlaku nya penceraian atau yang serupa dengan nya atau sebalik nya dalam islam di namakan hukum feqah atau faraid bagi waris simati atau pasah bagi wanita yang inggin berpisah atau khulu bagi lelaki yang ingginkan kembali mahar atau harta ibu atau ayah yang telah meniggal atau yang sewaktu dengan nya,.,.,.
sebagai keteragan di atas menjelaskan bahawa setiap sesuatu ikatan atau kekeluargaan itu bila mana terjadi nya perbalahan atau berlakunya ketidak sepahaman atau kematian maka setiap harta atau barang barang yang di tinggal atau di berikan boleh di tuntut dengan keadilan dan kebijasanaan ulamak ulamak atau aliran aliran mazhaf dalam agama islam namun yang pasti hukum allah adalah seadil adil nya tampa ada yang teraniaya atau tertindas namun jika masih ada yang tertindas atau teraniaya di dunia dengan hukuman dari allah yang diturunkan oleh baginda nabi muhamat saw , maka allah telah menjanjikan bagi nya di dalam hukuman padang masyar di mana di sana sesuatu yang berlaku dengan ketidak adilan akan di adili dengan seadil adil nya ,.,.
sebagai mukadimah dalam hukum fiqah saya rasa sebagai pengenalan cukup untuk sekadar ini wallahuaklam bissawab,.,.
hukum bila mana seseorang meninggal dalam sesdebuah kekeluargaan atau bila mana berlaku nya penceraian atau yang serupa dengan nya atau sebalik nya dalam islam di namakan hukum feqah atau faraid bagi waris simati atau pasah bagi wanita yang inggin berpisah atau khulu bagi lelaki yang ingginkan kembali mahar atau harta ibu atau ayah yang telah meniggal atau yang sewaktu dengan nya,.,.,.
sebagai keteragan di atas menjelaskan bahawa setiap sesuatu ikatan atau kekeluargaan itu bila mana terjadi nya perbalahan atau berlakunya ketidak sepahaman atau kematian maka setiap harta atau barang barang yang di tinggal atau di berikan boleh di tuntut dengan keadilan dan kebijasanaan ulamak ulamak atau aliran aliran mazhaf dalam agama islam namun yang pasti hukum allah adalah seadil adil nya tampa ada yang teraniaya atau tertindas namun jika masih ada yang tertindas atau teraniaya di dunia dengan hukuman dari allah yang diturunkan oleh baginda nabi muhamat saw , maka allah telah menjanjikan bagi nya di dalam hukuman padang masyar di mana di sana sesuatu yang berlaku dengan ketidak adilan akan di adili dengan seadil adil nya ,.,.
sebagai mukadimah dalam hukum fiqah saya rasa sebagai pengenalan cukup untuk sekadar ini wallahuaklam bissawab,.,.
Comments
Post a Comment